PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menggelar akad massal KPR 4.824 unit rumah yang dilakukan secara serempak di sejumlah wilayah di Indonesia.
Pada kesempatan tersebut Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu mengapresiasi Kementerian BUMN, Kementerian PUPR dan BP Tapera yang telah memercayakan BTN untuk menyalurkan KPR Bersubsidi dengan kuota terbanyak pada tahun 2024. Dari Januari hingga Juli 2024, BTN telah merealisasikan sebanyak kurang lebih 112.000 unit KPR Subsidi baik dari skema FLPP maupun Tapera. Sementara kuota nasional untuk KPR FLPP yang ditetapkan Pemerintah sebanyak 166.000 unit.
Dari realisasi KPR Bersubsidi pada Juni 2024 didominasi oleh kaum milenial sekitar 89%. Untuk tahun 2020 s.d. 2023, milenial menyerap KPR Bersubsidi sebanyak 425.070 unit atau senilai Rp62 triliun. Sampai dengan Juni 2024 angkanya mengalami kenaikan menjadi 465.621 unit atau setara Rp68,5 triliun. Jika diasumsikan hingga akhir tahun 2024, realisasi KPR Bersubsidi untuk millenial mencapai sekitar Rp78 triliun. Sementara KPR untuk wanita, komposisinya di BTN telah mencapai 32,5% dengan realisasi penyaluran sejak tahun 2020 sampai tahun 2024 sebanyak 173.476 unit atau sekitar Rp25 triliun.
Tak hanya pada segmen KPR saja, BTN turut mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui penyaluran kredit modal usaha, yang telah mencapai sekitar Rp2,84 triliun hingga Juni 2024 atau tumbuh sekitar 33,3% YoY dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hal ini sejalan dengan meningkatnya para pelaku UMKM yang menerima Kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah BTN yg secara YoY bertumbuh sebesar 98,75%.
BTN terus meningkatkan penyaluran kredit UMKM dengan menyasar khususnya pada sektor-sektor usaha yang tumbuh akibat multiplier effect dari ekosistem perumahan. Untuk mendukung hal tersebut, BTN telah melakukan transformasi dan digitalisasi proses kredit UMKM yaitu peningkatan pelayanan dan kemudahan akses kredit kepada UMKM.