Terlebih kali ini cakupannya diperluas dengan menyertakan pelaku olahraga. Di mana saat ini pesepakbola menjadi segmen yang mendapat kemudahan untuk memiliki rumah.
"Saya harap Bank BTN terus fokus membiayai perumahan rakyat yang merupakan program pemerintah untuk mensejahterakan rakyat. Program Sejuta Rumah saat ini sudah berjalan dengan baik, bahkan saya apresiasi karena kali ini BTN menyediakan rumah bagi pesepakbola dan atlet," ujar Erick saat meninjau Akad Massal Serentak KPR & KUR Bank BTN dan Penandatanganan Nota Kesepahaman antara BTN dengan PSSI tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Jasa Layanan Perbankan, di Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (9/9).
Erick menjelaskan, atlet sebagai pahlawan yang mengharumkan nama bangsa di kancah internasional haruslah diperhatikan kesejahteraannya, terutama dalam memiliki hunian yang layak. Bertepatan dengan peringatan Hari Olahraga Nasional, PSSI bersama Bank BTN mengadakan Nota Kesepahaman agar bisa mewujudkan impian bagi para pemain agar memiliki rumah.
Pelaksanaan Nota Kesepahaman dilaksanakan di Perumahan Surya Breeze yang dikembangkan oleh PT Jayaland.
"Secara bertahap setiap pelaku di sepak bola nasional harus meningkat kesejahteraannya. Setelah wasit kita perhatikan jaminan kesehatan, lalu mantan pemain dengan keberadaan Yayasan Sepak Bola Indonesia, kini para pemainnya akan mendapat kemudahan untuk memiliki hunian," papar Erick.
Fasilitas rumah bagi pesepakbola merupakan bagian dari keberlanjutan Program Sejuta Rumah dan Pembiayaan Rumah Rakyat.
Direktur Utama Bank BTN, Nixon LP Napitupulu menuturkan, Bank BTN akan melakukan optimalisasi agar keberlanjutan Program Sejuta Rumah dan Pembiayaan Rumah Rakyat terus terjaga. Terus berusaha mewujudkan mimpi jutaan rakyat Indonesia bisa memiliki hunian yang layak termasuk para atlet.
"Kami sudah mengeluarkan produk pembiayaan rumah untuk pekerja formal, pekerja informal, dan saat ini kami bersama dengan PSSI berupaya agar para pelaku olahraga sepak bola juga bisa memiliki rumah impiannya. Sehingga mereka bisa tenang bermain membela negara Indonesia, karena sudah memiliki rumah yang layak," jelasnya.
Menurut Nixon, Bank BTN juga menyampaikan persetujuan prinsip pembiayaan KPR Pelaku Olahraga bagi Indra Sjafrie (Direktur Teknik PSSI), sehingga produk KPR Pelaku Olahraga sudah siap untuk membantu memberdayakan para pelaku olahraga, khususnya di dunia sepak bola, untuk memiliki rumah.
Lebih lanjut Nixon mengungkapkan, optimalisasi Pembiayaan Rumah Rakyat terus dilakukan pihaknya. Salah satunya dengan menggelar kembali Akad Massal Serentak KPR & KUR Bank BTN dengan jumlah 10.000 unit, baik KPR Subsidi, KPR Non Subsidi, Pembiayaan Syariah dan KUR BTN.
"Setelah Akad Massal KPR di Tigaraksa, Banten bulan lalu dengan 10.000 unit. Akad KPR Massal Serentak 10.000 unit juga kami laksanakan di Sidoarjo, Jawa Timur. Optimalisasi pembiayaan rumah rakyat dengan Akad Massal KPR & KUR akan terus kami lakukan hingga akhir tahun ini," papar Nixon.
Dia menambahkan, akad massal ini adalah langkah awal yang diharapkan akan berlanjut terus sampai kebutuhan perumahan yang layak bagi seluruh rakyat Indonesia terpenuhi. Sebagai bagian dari upaya mendukung keberlanjutan dalam program perumahan rakyat tahun ini Bank BTN juga menargetkan penyaluran pembiayaan rumah subsidi baik KPR FLPP maupun KPR Tapera sekitar Rp182.250 unit dengan nilai mencapai Rp26,77 triliun.
"Target Bank BTN tersebut sekitar 80 persen dari total target pemerintah 2023 baik KPR FLPP maupun KPR Tapera yang sekitar 230.000 unit," katanya.
Dia menegaskan, upaya-upaya yang telah dilakukan bersama dengan pemerintah, Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, Kementerian PUPR, dan seluruh stakeholder perumahan merupakan sebuah bentuk sinergi dan kolaborasi positif sekaligus menjadi sebuah komitmen bersama untuk mendukung seluruh Program Perumahan Nasional yang dapat memberikan manfaat kepada seluruh masyarakat Indonesia serta sebagai bagian dari upaya mendukung terwujudnya Zero Backlog pada 2045.
"Saya harap Bank BTN terus fokus membiayai perumahan rakyat yang merupakan program pemerintah untuk mensejahterakan rakyat. Program Sejuta Rumah saat ini sudah berjalan dengan baik, bahkan saya apresiasi karena kali ini BTN menyediakan rumah bagi pesepakbola dan atlet," ujar Erick saat meninjau Akad Massal Serentak KPR & KUR Bank BTN dan Penandatanganan Nota Kesepahaman antara BTN dengan PSSI tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Jasa Layanan Perbankan, di Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (9/9).
Erick menjelaskan, atlet sebagai pahlawan yang mengharumkan nama bangsa di kancah internasional haruslah diperhatikan kesejahteraannya, terutama dalam memiliki hunian yang layak. Bertepatan dengan peringatan Hari Olahraga Nasional, PSSI bersama Bank BTN mengadakan Nota Kesepahaman agar bisa mewujudkan impian bagi para pemain agar memiliki rumah.
Pelaksanaan Nota Kesepahaman dilaksanakan di Perumahan Surya Breeze yang dikembangkan oleh PT Jayaland.
"Secara bertahap setiap pelaku di sepak bola nasional harus meningkat kesejahteraannya. Setelah wasit kita perhatikan jaminan kesehatan, lalu mantan pemain dengan keberadaan Yayasan Sepak Bola Indonesia, kini para pemainnya akan mendapat kemudahan untuk memiliki hunian," papar Erick.
Fasilitas rumah bagi pesepakbola merupakan bagian dari keberlanjutan Program Sejuta Rumah dan Pembiayaan Rumah Rakyat.
Direktur Utama Bank BTN, Nixon LP Napitupulu menuturkan, Bank BTN akan melakukan optimalisasi agar keberlanjutan Program Sejuta Rumah dan Pembiayaan Rumah Rakyat terus terjaga. Terus berusaha mewujudkan mimpi jutaan rakyat Indonesia bisa memiliki hunian yang layak termasuk para atlet.
"Kami sudah mengeluarkan produk pembiayaan rumah untuk pekerja formal, pekerja informal, dan saat ini kami bersama dengan PSSI berupaya agar para pelaku olahraga sepak bola juga bisa memiliki rumah impiannya. Sehingga mereka bisa tenang bermain membela negara Indonesia, karena sudah memiliki rumah yang layak," jelasnya.
Menurut Nixon, Bank BTN juga menyampaikan persetujuan prinsip pembiayaan KPR Pelaku Olahraga bagi Indra Sjafrie (Direktur Teknik PSSI), sehingga produk KPR Pelaku Olahraga sudah siap untuk membantu memberdayakan para pelaku olahraga, khususnya di dunia sepak bola, untuk memiliki rumah.
Lebih lanjut Nixon mengungkapkan, optimalisasi Pembiayaan Rumah Rakyat terus dilakukan pihaknya. Salah satunya dengan menggelar kembali Akad Massal Serentak KPR & KUR Bank BTN dengan jumlah 10.000 unit, baik KPR Subsidi, KPR Non Subsidi, Pembiayaan Syariah dan KUR BTN.
"Setelah Akad Massal KPR di Tigaraksa, Banten bulan lalu dengan 10.000 unit. Akad KPR Massal Serentak 10.000 unit juga kami laksanakan di Sidoarjo, Jawa Timur. Optimalisasi pembiayaan rumah rakyat dengan Akad Massal KPR & KUR akan terus kami lakukan hingga akhir tahun ini," papar Nixon.
Dia menambahkan, akad massal ini adalah langkah awal yang diharapkan akan berlanjut terus sampai kebutuhan perumahan yang layak bagi seluruh rakyat Indonesia terpenuhi. Sebagai bagian dari upaya mendukung keberlanjutan dalam program perumahan rakyat tahun ini Bank BTN juga menargetkan penyaluran pembiayaan rumah subsidi baik KPR FLPP maupun KPR Tapera sekitar Rp182.250 unit dengan nilai mencapai Rp26,77 triliun.
"Target Bank BTN tersebut sekitar 80 persen dari total target pemerintah 2023 baik KPR FLPP maupun KPR Tapera yang sekitar 230.000 unit," katanya.
Dia menegaskan, upaya-upaya yang telah dilakukan bersama dengan pemerintah, Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, Kementerian PUPR, dan seluruh stakeholder perumahan merupakan sebuah bentuk sinergi dan kolaborasi positif sekaligus menjadi sebuah komitmen bersama untuk mendukung seluruh Program Perumahan Nasional yang dapat memberikan manfaat kepada seluruh masyarakat Indonesia serta sebagai bagian dari upaya mendukung terwujudnya Zero Backlog pada 2045.